Sabtu, 31 Januari 2015

Oriental Trip : Hongkong & Macau

Haii!! Belum ganti bulan kan? Masih bulan Januari kan?
Saya mau cerita traveling yang dilakukan setaun yang lalu, Januari 2014. Well, mungkin di postingan ini akan banyak foto-foto narsisnya. Abisnya barusan liat foto di folder kok banyak yang kece tapi belum terupload. Masa-masa rambut saya masih oke dan kece. Manis kak... #halah Ini trip pertama berdua doang sama si Abang. klo trip keliling Jakarta berdua mah udah sering. Ini traveling cuma berdua. Lagi rame-rame aja drama, gimana cuma berdua doang coba?

Oriental Trip. Kenapa oriental trip? Karenaa... kita mau ke tempat gudangnya koko-koko kak! #lah lah yaiya dong bener kan ya? Trip ini berlangsung dari tanggal 11 Januari - 15 Januari 2014. Beli tiketnya? Udah dari setahun sebelumnya aja. Harusnya tanggal 11 saya ada presentasi, tapi begging tuker ke kelompok lain buat presentasi duluan. Bisa nangis saya trip yang udah ditunggu setaun lamanya kalau sampai batal kan.. :p
Duo Bolang on Oriental Trip!

Abang berangkat duluan ke Kuala Lumpur sehari sebelum saya. Yap, kami bertemu di LCCT Kuala Lumpur. Udah janjian di depan McD tapi ga ketemu-ketemu, Malah cari-carian, tunggu-tungguan. Wisbiyasa ya kayak gini, saya langsung aja menuju imigrasi, bener kan malah ketemunya disitu. Ish belum berangkat aja udah drama. --" Kami landing di Hongkong sekitar jam 9 malam. Saya stay di Airport, nginep di Airport. Iyaa.. karna nyampenya udah malam, kan sayang ya kalau nginep di penginepan. haha low budget banget sis. Maklum. :p Tidurnya ga nyenyak-nyenyak banget. Mana dingin banget kan. Januari masih termasuk winter di Hongkong. Akhirnya bisa pake coat lagi pas traveling. Yeay!! Abang kemana? Dia ada janji untuk ketemu temennya malam itu. Saya males ikut. Jadi diputuskan untuk ketemu didekat penginapan keesokan paginya. Namanya juga di negara orang yang bahasa dan tulisannya kita ga paham, insecure. Takut. Tapi perasaan itu yang dicari tiap traveling sih. Seneng campur insecure. #lah

Oriental Trip : Yang Penting Enaaaakk..

Yang penting enaak....

Ga peduli mau susah nyarinya, mesti tanya-tanya ke orang, googling, berantem di jalan, yang penting makanannya enak... Yak. Di Oriental Trip saya bertanggung jawab bikin itinerary kuliner. Berbekal rekomendasi beberapa orang dari grup pangsit plus googling saya membuat list beberapa makanan yang harus kami buru di Hongkong. Well...well.. prinsip saya sih asal ga makan daging babi sih ya.. yang lainnya mah Bismillah aja.. #dikeplak

Di Venetian ada McD, penasaran pengen nyobain. Walaupun ya harganya lebih mahal daripada di Jakarta (yaiyalah!) tapi namanya juga pengen cuba ya ceu. Saya coba Red Bean Pie dan Lobster Soup. Uhwow!

Lobster soup. Hangat kak. Kayak pelukan. ;')

Minggu, 04 Januari 2015

Cerita Cita-Cita

"Apa cita-cita kamu ketika sudah besar nanti? mau jadi apa?"

Pertanyaan klasik yang kita terima ketika kita masih kecil dan sekarang kita berikan lagi kepada anak-anak kecil. Termasuk ketika saya dan teman-teman Wanderers berkunjung ke Pulau Sebesi, sebuah pulau di kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Ya, saya menghabiskan pergantian tahun baru bersama teman-teman dari Wanderlust.. Tidak hanya traveling, tapi kami juga memberikan sesuatu kembali ke daerah tujuan traveling. Sebuah pengalaman yang benar-benar baru bagi saya, ceritanya akan saya tulis terpisah ya. :D

Malam itu ada sekitar 20-an anak berusia SD-SMA, tapi mayoritas memang masih usia SD sih. Muka polos dan ceria, di mana masalah terberat mereka mungkin hanya seputar PR Matematika. Jawaban yang diberikan tidak terlalu bervariasi. Mereka mau jadi guru, pegawai bank, pemain bola, setidaknya itu yang saya tahu dari anak-anak di kelompok saya. Tidak banyak profesi yang mereka ketahui. Ketika ditanya "tau arsitek ga adik-adik?" beberapa dari mereka menggelengkan kepala. Hal ini membuat saya tiba-tiba berpikir kembali tentang cita-cita saya dulu. Seberapa banyak sih profesi yang kita tau ketika kita kecil? Ingat sebuah iklan susu jaman dulu dengan jargon iklan populer "aku ingin jadi presiden"? Kalau sekarang saya pikir lagi, Yakalii...jadi presiden, ngurus diri sendiri aja pusing apalagi ngurus negara? hihhhh...!

Selasa, 30 Desember 2014

Sekilas menuju 2015

Resolusi. Setiap orang punya resolusi yang ingin dicapai di tahun berikutnya. Ada yang tercapai, ada juga yang jadi resolusi tahunan alias belum juga tercapai. Yang paling gampang? Resolusi nurunin berat badan. Saya sih ga pernah memasukkan itu sebagai resolusi ya. Let it flow aja. Taun ini kehilangan sekitar 13 kg, kurang bersyukur apa saya? :p

Resolusi tahunan saya? Yang sampai sekarang belum berhasil di wujudkan juga? Bisa pakai pensil alis, pasang bulu mata palsu, menyetir mobil, dan.... ehm. punya pacar. Well, untuk yang terakhir mungkin konsepnya agak sedikit berubah tahun depan. Memiliki hubungan yang serius. It is. Setelah jatuh bangun dengan nganu nginu nganu lala yeye sampai teman-teman saya butuh list panjang untuk mengingat cerita saya yang segambreng, sepertinya saya harus fokus dan benar-benar serius untuk mencari yang serius juga. 

Tahun 2014 memang bingo bravo banget buat saya. Kehilangan kepercayaan sekitar 2 tahun yang lalu. Bukan hal yang mudah mengembalikan kepercayaan untuk percaya lagi dengan orang lain. Pertengahan tahun mencoba untuk membuka kesempatan lagi. Tapi ternyata sama aja. Atau mungkin saya yang terlalu cepat percaya atau mudah dibohongi? Hmm... Padahal konsepnya sih simpel, memulai sesuatu yang baik salah satunya dengan asas kepercayaan kan ya? Tapi mungkin Tuhan masih menguji kesabaran saya perkara si "percaya" ini. Jadi tahun depan apa saya harus kehilangan kepercayaan lagi atau tetap seperti ini membuka peluang untuk disalahgunakan kepercayaannya? #riwil #rauwisuwis Tuhan... saya ingin yang terbaik tahun depan..

Ameen.

Kecups,


Sonya

Selasa, 23 Desember 2014

Summer School 2014 : ISCTE Business School, Portugal

BEST SUMMER SCHOOL EVER!!!
Summer school laaaagiiiii? Doyan belajar apa gimana sih Sonya?

Doyan traveling sebenernya. :p

Saya tidak pernah menyangka akan menginjakkan kaki di Eropa tahun ini. Saya kira petualangan traveling saya mulai surut mengingat tahun 2014 adalah tahun terakhir di UGM. Be Careful with what you wish for. Tuhan suka lucu loh mewujudkannya dan ini sudah terjadi pada saya, termasuk ini salah satunya. Berawal dari khayal babu saya dan Prima. Iya, kami sering banget khayal babu bareng.

"Bon, nanti kita ke Eropa bareng ya. Backpackeran. Cari yang murah blablabla..."

"Hmm.. Nabung dulu deh. bukannya mahal ya? Eh, Tunggu gw lulus dulu bang. ya kira-kira after Agustus 2014 lah..."

Itu cuma sekedar khayal babu. Saya pun ga menseriusi dan berambisi harus kesampaian trip Eropa ala-ala itu. Dan kemudian......saya 'mengkhianati' Prima. Saya pergi ke Eropa sendirian, sebelum lulus pun. :)) Lagi-lagi niatan ini 'dikomporin' Mba Diah. Mba Diah yang sudah kembali ke UGM Jogja, memberikan info summer school ke saya. Saya ingat pagi itu, masih setengah melek membaca whatsapp dari Mba Diah. Dia mengirimkan beberapa foto brosur summer school, ke Perancis dan Portugal. Sudah bisa ditebak kan? Saya kepikiran terus. Sampai ga bisa tidur. Cetaann! Cowo-cowonya cakepan di Portugal atau Perancis ya? #lah


Summer School 2013 : Inha University, South Korea

Coba cari saya dimana?
Maret 2013

"Bonaire...! Mau ikut summer school ga? ke Korea!!!"

Mba Diah langsung heboh dari pintu kelas. Pagi itu kelas belum terlalu ramai, menuju jam 9 dan dosen belum datang.

"Hah? Hah? Ke Korea? Ngapaiin???"

Siang itu saya sibuk mencari info tentang informasi yang Mba Diah berikan. Dia tahu dari anak-anak UGM Jogja kelas Internasional. Ya, saya kala itu sedang mengikuti program Magister Manajemen di UGM Jakarta kelas Reguler. I have no idea about South Korea. Cuma suka nonton Kimchi Chronicle di Star World, terus bercita-cita ke Korea untuk....kulineran. aja. :)) Karena ada peluang untuk traveling ke tempat baru, saya langsung semangat cari info tentang program ini.

Minggu, 21 Desember 2014

The Bebebs Goes to Indochina : Sekilas Kuliner Kamboja

Khmer Specialities
Amok Set.
Fish Amok
 Amok, salah satu makanan khas Kamboja yang dimasak dengan kari dan santan. Tapi rasanya sungguh berbeda dengan rasa gulai kita. Cara memasaknya pun ditaruh di daun pisang kemudian di kukus. Sungguh pengalaman rasa yang menarik. Jadi, kalau ke Kamboja, kamu wajib banget nyobain Amok. Pilihannya ada ikan, ayam, babi juga ada sih. Tapi yang terkenal Fish Amok. Ini Amok yang sempat kami coba di Temple Balcony, Siem Reap dan Phnom Penh.