Rabu, 17 Desember 2014

Manila, Philippines : A Birthday Trip

Trio Hedonista Gembira (?)
Udah bisa bedain Filipina dan Thailand? 
UDAH DONG! Karena diledekin melulu sama Prima Massabumi alias Abang, sahabat sekaligus partner traveling saya. Orang yang 'menjerumuskan' saya ke jurang promo tiket murah, trip susah. HIH!

Berawal dari promo maskapai Cebu Pacific Air di bulan April, Trip Manila pun akhirnya kejadian.

"Bang, tanggal 23 aja yuk berangkatnya. Kan ala-ala biar gw ulang taunnya ga di Jakarta. Ngabur. Jomblo. Ga bakal ada yg ngajak jalan ato dinner juga."

"Boleehhh......"

Ulang tahun ke 24 di Manila! yes!! yes!!! Peserta tripnya Saya, Abang, dan Arie Ady. Highlight trip kali ini adalah mengunjungi Corregidor Island, Tagaytay, Intramurros, Manila American Cemetary dan mencoba kuliner Filipina. 

"Jangan lupa bawa baju yang kece. kita mau foto ala-ala biar serasa di Eropa. Di sana arsitekturnya banyak bergaya Spanyol."

"......"

Saya terbiasa menyerahkan semuanya ke Prima. Prima yg atur itinerary-nya. Saya tinggal ikut. Saat itu ga paham juga tempat-tempat yang akan dikunjungi. Yang penting jalan-jalan.

Penerbangan Cebu Pacific Air hampir semuanya tengah malam dari Jakarta. Boarding jam 12 kurang, duduk manis jam 12 lewat. Sibuk mandangin ponsel. Nunggu siapa yang ngucapin ulang tahun duluan. Rewel yaa??

"Bang...! ih ih.. kan udah jam 12!! kok lo ga ngucapin ulang taun ke gue sih???" *rewel*

"Iye... Selamat ulang tahun yaa...semoga bla..bla..bla..."

"*nyengir* makasih yaa!"

Kemudian pesawat bergerak perlahan meninggalkan landasan. Kami semua tertidur. 

Mabuhay!!!
Pagi hari kami sudah mendarat di Ninoy Aquino International Airport. Cuci muka, sikat gigi dulu di airport kemudian melanjutkan perjalanan menuju hotel. Naik shuttle bus ke terminal terus lanjut naik MRT. Kami menginap di Tune Hotel Ermita. Kesan pertama sampai di Manila..... Bokkkkk!!! Kota ini ga ada bedanya sama Jakarta! Daerah pinggirannya kayak Jatinegara atau Pasar Senen gitu deh. Baunya "sedap banget"... Sampai hotel belum boleh check-in, jadi kami titip tas dulu. Mau cari sarapan dan ke tempat pemesanan trip ke Corregidor Island. Prima menunjukkan gejala kurang sehat, sebelum trip Manila ini dia memang habis melakukan trip dan memang lagi sibuk banget.

Namanya juga traveler yang bermodalkan info dari internet, kami salah turun dan harus jalan kaki jauuuhhhh bangett...! Sebenernya ga jauh kali ya, tapi karena cuaca lagi panas banget jadi terasa benar-benar melelahkan. Sampai di sana, ternyata tripnya sudah habis untuk keesokan harinya. Ya udahlah ya.... Ga jadi ke Corregidor Island dan rencana ke Tagaytay juga batal karena kejauhan. Setelah makan siang ke mall, kami kembali ke hotel. 

Ada satu kawasan yang terdiri dari gedung-gedung tinggi, banyak Mall yang terhubung di daerah tersebut. Percis seperti kawasan SCBD. Sangat modern. Saya berpikir, pasti di sana jadi pusat perekonomian dan bisnis di Manila.

Setelah beristirahat dan mandi, agenda kami ke Manila American Cemetery and Memorial di Fort Bonifacio. Sebuah area pemakaman yang luasssss dan tertata sekali. Masuk ke sana tidak bayar kalau tidak salah. Tempat ini merupakan pemakaman terbesar yang mengubur tentara AS yang tewas di perang dunia ke 2. Untuk foto pre-wed bagus sih. Langitnya juga biru banget, cuaca cerah sekali (baca: Panas sampe keubun-ubun).
Opening Hours: 9 am - 5 pm. 
Tertata banget kan?
Kak, ngeliatin siapa kak?
*ceritanya* pre-wed. 
Karena kami lelah banget, setelah dari tempat ini langsung kembali ke hotel. Udah ga sadar diperjalanan. Mungkin dibawa muter-muter sama pak taksinya. Nah, karena muka Indonesian dan Pinoy tuh mirip banget, kadang kita mesti berhati-hati kalau naik taksi. Di sana tarif taksi memang murah, tapi kan males banget kalau di bawa muter-muter kan? Modusnya mereka biasanya memakai bahasa tagalog, buat mengecek kita orang pinoy atau bukan. Ada beberapa yang pura-pura tidak mengerti bahasa inggris. Ya namanya juga hidup ya kak. keras. Cari duit. Tapi.... agaknya memang mustahil kalau orang Filipina tidak mengerti bahasa inggris, karena itu bahasa kedua mereka. Menurut saya, Bahasa inggris orang Filipina memang lebih bagus ketimbang negara-negara Asean lainnya.

Sesampainya di hotel, kamar saya diketok Prima dan Arie, tadaaa....
Bawa kue-nya dari Jakarta masa... :')
Malamnya kami ga tau mau kemana. Cuma keliling sekitar hotel aja dan ternyata...... disana salah satu red districtnya! Kebayang dong banyak ruko-ruko kecil dengan mbak-mbak sexy didepannya, Prima dan Arie digodain mulu disuruh masuk. hahaha Mau ke club, ga tau dimana tempatnya. Nanti malah salah-salah masuk. Prima juga makin ga enak badan. Malam itu berakhir di tempat karaoke. Iya. karaoke. Jangan bayangkan seperti Inul Vista atau Diva...
Koleksi lagu 90-an. Mari...
Hari kedua kami habiskan untuk ke Mall of Asia, Mall terbesar yang ada di Manila. Gede banget... lebih panjang dari Mall Kelapa Gading saya rasa. Orangnya juga banyak banget.. Mungkin karena waktu itu hari Minggu, jadi banyak yang nge-mall. Kalau pengen liat barang oleh-oleh yang murah, bisa mampir ke Kultura.

Hari ini jalan-jalannya ditemenin Reja Dalimunthe, Mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Manila. Reja yang menjelaskan kepada kami ini itu tentang Manila. Foto-foto yang saya posting ini juga beberapa dari kamera Reja. Pinjem ya, Ja.. ;)


Mukanya tegang banget kak?
Pala Berbie pusing, murah-murah semua, bagus, ga punya duit banyak dan ga ada bagasi kak!
Sah ke MOA-nya? saahhh!!!

Belanja Murah? Ya di Kultura aja!
Last day di Manila. Mengunjungi Manila Cathedral(tapi ternyata tutup, lumayan foto dari depan), Intramuros, Jose Rizal Park dan salah satu universitas di Manila. Universitas-yang-saya-lupa-namanya-itu bangunannya unik, antik, masih terpengaruh kuat budaya Spanyol. Universitasnya ga terbuka untuk umum sebenarnya. Entah Reja gimana lobi ke satpamnya, kalau ga salah bilang kami mahasiswa yang lagi nungguin temennya ujian di dalam. haha Padahal pas di dalam ya kita jalan-jalan keliling foto-foto. :p Thanks, Ja!
Jose Rizal Park
Thanks Reja!

Photo session ala trio Hedonista Gembira!





Intramuros

Intramuros
Manila Catedral
Budget untuk trip ini tidak mahal. Saya menghabiskan kurang lebih 2 juta rupiah sudah termasuk tiket pesawat, akomodasi, makan, belanja printilan dan jajan. Tiket promo yang kami dapat sekitar 1 Juta PP.

Daaannn akhirnya trip ini pun berakhir. Saya masih penasaran ingin mengeksplor lebih Manila dan sekitarnya. Semoga ada kesempatan tahun depan kesana lagi, Lagipula di Manila juga sekarang ada Lulu dan Lian yang tinggal di Makati. Horaay!!!

Arie, Prima, Sonya

Kecups,


Sonya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar