Kamis, 18 Desember 2014

The Bebebs Goes to Indochina : Kenapa perempuan Vietnam langsing-langsing?

September 2012,

Pertanyaan ini menjadi pertanyaan hampir semua peserta The Bebebs Goes to Indochina. Terdiri dari 2 perempuan curvy nan berisi(saya dan Yuli), 2 laki-laki gempal(Prima dan Sam) dan 1 laki-laki kurus tapi ada perutnya(Yudi). Ngiri kan? Ngeliat badan sendiri, kok gembil-gambil banyak lemak. Tapi percaya deh, kami tuh pelukable. Banget. Mau coba? #lah

"Bok... liat deh itu! Itu pere ga masuk angin apa ya naik motor, baju tipis, celana pendek, ngebut pun."

"Badannya juga tipis, Bokkk...."

"Yang itu pinggangnya kecil amat.. lengannya juga.." *ngeliat sedih ke lengan sendiri*

Kami terheran-heran melihat banyaknya motor yang berseliweran, bahkan lebih banyak daripada motor-motor di Bekasi. *Bekasi banget, sis?* Di Vietnam, Kami hanya singgah di Saigon atau Ho Chi Minh City. Pesawatnya dari Jakarta-Saigon, Saigon-Jakarta.

Apa makanan yang paling terkenal dari Vietnam? Pho! Banh Mi! Yeps.. dua makanan ini sungguh identik dengan Vietnam,

Pho Bo atau Beef Pho
Pho adalah Vietnamese Noodle Soup yang rasanya enaaaaaaakkk biyangetttt!! Harganya juga cukup terjangkau jika kamu makannya di stall-stall pho yang ada di pinggir jalan. Ya sama aja seperti mie ayam, harganya akan murah ketika kamu makan di pinggir jalan namun harganya bakal menguras kantong kalau kamu makannya di hotel berbintang lima, mungkin setara bisa beli 10 mangkok mie ayam abang-abang. #keleuss Restoran Pho yang terkenal namanya Pho President, tapi kami ga sempet nyoba sih. Cukup puas dengan stall pho dekat penginapan yang menurut kami sudah enak sekali.

Pho biasanya disajikan panas, kalau udah dingin ga enak. Seperti hubu..ah sudah. Fokus! Fokus! Terdiri dari helaian mie putih tipis, teksturnya hampir seperti kwetiauw tapi lebih kecil, Toppingnya biasanya beef brisket, bakso, atau daging yang diiris tipis-tipis. Uniknya, daging yang diiris tipis itu disajikan mentah, ketika kuah panas disiram ke dalam mangkok, nyesss dagingpun ikut matang. Kayak shabu-shabu gitu kak! Menurut tayangan AFC yang saya tonton barusan, kaldu Pho terdiri dari rebusan tulang sapi dengan berbagai rempah dan bumbu lainnya selama 6-8 jam. Ga heran rasanya kuat banget. Beef Pho biasanya disebut Pho Bo, Kalau Chicken Pho disebut Pho Ga
Condiment untuk Pho
Pho biasanya disajikan dengan condiment ini. Tambahkan tauge, coriander leaves atau daun ketumbar(ini baunya emang nyengat banget, tapi seger asli!), beberapa ada juga yg menyediakan daun mint, perasan jeruk nipis, serta potongan cabai. Aduk merata, nikmati, rasanya segar enak asik gitu... Rasanya sungguh berbeda dengan masakan-masakan Indonesia yang berkuah. Kuah Pho terasa lebih light dan segar. 

Banh Mi
Banh Mi atau Vietnamese Sandwich merupakan roti isi yang menggunakan baguette atau roti perancis. Ya, makanan Vietnam sedikit banyak mendapat pengaruh dari negara menara Eiffel tersebut. Mostly isinya adalah ham atau daging babi. Jadi cuma bisa fotoin aja, ga sempet nyoba. Kalau kata Yuli sih "enak kok enak!"

Berikutnya adalah tipikal sarapan yang kami dapat ketika menginap di Long Guest House. Terletak di district 1, Guest house ini dikelola oleh Keluarga Long yang ramah banget. Tempatnya sih seperti ruko berlantai 4. Tidak terlalu luas. Tapi kamarnya nyaman serta hospitality-nya oke banget!! Kalau sarapan biasanya ada dua pilihan menu yang ditawarkan. Tempo hari kami ditawarkan omelette atau fried noodle. Karena kami menginap dua hari, kami bisa mencoba dua-duanya. Horay! Yuli masih suka delusional kalau dia kangen ibu-ibu yang punya Long Guest House. zzz...
Omelette with Baguette.
Fried Noodle. Tekstur mienya beda dengan yg di Indo ya?
Si baguette ini hits banget. selalu ada setia setiap saat. --"
Beer khas Vietnam. Nyesel ga nyobain? Nyeseeeel...
Vietnam juga terkenal akan kopinya. Disajikan dengan metode yang unik, Vietnam Drip, rasanya pun juga enak. Strong and acid. Saya sih merasanya gitu. Tapi saya suka. Kalau kamu mau beli oleh-oleh kopi yang murah, saya sarankan untuk ke supermarket membeli kopi merk Trung Nguyen.
Kopi susu. Aku sukaa....
Vietnam Drip
Tetesan kopi akan jatuh berkumpul di dalam cangkir *tsaahhh*
Ice Coffee. Syegerr!
Ketika kami kembali sehabis menonton water puppet show, kami berjalan kaki melewati taman-taman. Sudah agak malam, laper dikit. Pengen nyemil sih. Ada beberapa gerobak kecil yang menjajakan dagangannya. Tapi kan ga tau itu makanan apa. --" Namanya juga orang asing, cuma berani mendekat, ngeliat, nyapa engga, nanya ga berani, terus pergi. Kayak kamu kalau liat gebetan yang segedung mungkin (?) Tapi, saya memberanikan diri mendekat ke salah satu gerobak. Pesennya pake bahasa isyarat. Markitcob!


Rujak kali yah?
Saya ga bisa menyebutkan isinya apa aja, tapi rasanya segar dan gurih. Banyak sayuran yang digunakan dalam makanan ini. Serta daun-daun yang bikin segar.
Jangan lupa minum susu biar ga sakit karena kita mobile banget kak!
Ben Thanh Market jadi salah satu tempat wajib kunjung kalau berada di Saigon. Kamu mesti jago nawar. Apalagi sekarang mulai banyak orang Indonesia yang datang kesana, beberapa penjual sudah bisa berbahasa Indonesia. Di tengah-tengah Ben Thanh Market ada beberapa penjual makanan yang bisa jadi alternatif kalau perut sudah berbunyi ketika asik berbelanja.
Nasi ikan sayur. Ntah pesenan siapa.

Prawn noodle. Ini enak! Kuahnya seger!!
Ada cerita menarik ketika kami mengunjungi Cu Chi Tunnels, sebuah bukti sejarah dari masa perang Vietnam. Setelah tur singkat mengelilingi tunnels, Guide memberitahu akan memberikan makanan yang dimakan tentara Vietnam ketika mereka bersembunyi didalam tunnels. Guide pun membawa sebuah tampah besar, bule-bule yang serombongan kami mengerubuti, memandang takjub. "Ah.... interesting!!" mengambil si makanan tersebut kemudian mengunyah dengan nikmat. Mungkin mereka sedang berimajinasi menjadi tentara Vietkong yang kelaparan. #keleuss

Saya, Prima, Sam, Yuli dan Yudi mendekat ke arah kerumunan, berniat mencoba si makanan tersebut. Dan.....
SINGKONG REBUS DIGULAIN, SODARA-SODARA!!
"Yaelah.... Nenek moyang kita juga dari dulu makannya ginian.."

"Ho oh..."

"*rolling eyes*"

Anyway...
Jadi kesimpulan sotoy kami adalah.... yang membuat perempuan-perempuan Vietnam langsing karena mereka banyak mengkonsumsi sayuran segar, terlihat dari kuliner yang kami coba, ga jauh-jauh dari dedaunan semacam lalapan gitu. Makanannya juga jarang yang pakai santan. Gorengan? Hmm... kurang tau juga sih. Tapi kami ga pernah liat ada abang-abang gorengan di pinggir jalan Saigon.

So... Perbanyak sayur, kurangi santan dan gorengan kalau mau langsing ya, Kak!

chúc ngon miệng!! selamat makan!
Kecups,


Sonya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar