Sabtu, 20 Desember 2014

The Bebebs Goes to Indochina (1) : Ho Chi Minh City, Vietnam

September 2012

Setelah penantian 10 bulan sejak membeli tiket promo Jakarta-Saigon-Jakarta, akhirnya perjalanan yang kami tunggu pun tiba. The Bebebs cabang trip Indochina siap berangkat! Terdiri dari saya, Prima, Sam, Yuli dan Yudi. 25 September - 1 Oktober 2012, 7 hari untuk mengunjungi Vietnam dan Kamboja. Ho Chi Minh City - Pnom Penh - Siem Reap.

Pagi hari sebelum keberangkatan saya masih sempat mengikuti kelas. Kala itu belum genap sebulan menjadi mahasiswi magister manajemen, masih meraba-raba belajar ekonomi.

"Jangan lupa tugas forecasting dan analisis tren laporan keuangan perusahaan dikumpulkan melalui ketua kelas dalam format soft copy, minggu depan."

DHEG!!! Saya mau traveling  Bu... Bu... Bu...
Kelas berakhir saya langsung pulang, mengambil barang bawaan dan menambahkan laptop serta text book mata kuliah yang bersangkutan. Selamat traveling sambil mengerjakan tugas, Sonya!

'Alat perang'

Just arrived!
Hari sudah malam ketika kami sampai di Ho Chi Minh City. Segera menuju Long Guesthouse yang terletak di district 1. Enaknya traveling lebih dari dua orang adalah sharing cost lebih murah. Karena kami pergi berlima, jadi biaya sharing transportasi jauuuhh lebih murah. Horaaay!


Anak gadis tidurnya ama anak gadis jg dong ya..
Malam itu agenda kami tidak banyak, hanya keluar untuk makan malam pho, noodle soup khas Vietnam. Setelah itu kembali ke penginapan, saya nyicil mengerjakan tugas sampai jam setengah 3 pagi.
Kalo mau hepi hepi ketawa bisa ke kamar sebelah. Kamar satunya lagi ada yg lg nugas. HIH!
Pagi hari kami sudah bersiap untuk ikut tur ke Chu Chi Tunnels. Di hari sebelumnya kami sudah booking tour half day melalui penginapan dan harganya juga tidak terlalu mahal, daripada harus tur sendiri agaknya lebih repot. Jarak dari kota ke Chu Chi Tunnel sekitar 1 jam, letaknya memang agak di luar kota. Chu Chi Tunnel merupakan tempat di mana para tentara Vietkong bersembunyi dan bergerilya melawan tentara sekutu Amerika ketika perang Vietnam berlangsung di tahun 70-an.

Busnya tidak terlalu besar. Kami bergabung dengan turis lainnya. Rasa-rasanya orang Indonesia hanya kami berlima. Selebihnya traveler-traveler kaukasian. Di tengah perjalanan menuju Chu Chi Tunnel, tour guide membawa kami berhenti ke sebuah workshop pembuat kerajinan tangan khas Vietnam yang dibuat oleh orang-orang yang memiliki cacat tubuh. Ya, sebagian besar dari mereka merupakan korban perang Vietnam.

Sampai juga di Chu Chi Tunnel. Sebelum diajak berkeliling, kami diajak ke sebuah aula untuk dijelaskan sekilas tentang sejarah perang Vietnam dan Chu Chi Tunnel.

Mencoba bersembunyi di dalam bunker
Siapa lagi yang mau coba?

Bang..bang... geser dikit bang!
Ciluk....
Ba...!!
Mau mencoba masuk ke dalam tunnel?
Saya sempat mencoba masuk ke dalam tunnel. Tunnel ini merupakan lorong-lorong panjang tempat tentara Vietkong bergerilya. Di sana sudah dibuat untuk versi turis, karena kebanyakan turisnya bule-bule, tunnel sudah dibuat agak sedikit lebih besar. Masuk ke dalamnya tetap perlu jalan jongkok. Menyusahkan. Bayangkan bagaimana para tentara tersebut bertahan hidup sehari-hari di lorong yang lebih kecil dari itu.

Tur Chu Chi Tunnel selesai, kami kembali ke kota. Masih cukup waktunya untuk singgah di War Remnants Museum. Di museum ini menyimpan banyak bukti sejarah yang menunjukkan kerasnya perjuangan rakyat Vietnam ketika berperang melawan tentara sekutu Amerika. Selain menyimpan dokumen-dokumen sisa perang, banyak sekali foto-foto yang menunjukkan betapa sengsaranya rakyat Vietnam kala itu.




Yang paling menyedihkan buat saya adalah foto-foto korban perangnya. Ada satu masa di mana musuh menjatuhkan jutaan galon bahan kimia ke Vietnam. Akibatnya banyak orang yang cacat karena itu. Bahkan cacatnya bisa berlanjut ke keturunan si korban tersebut. :(

Saatnya hiburan di malam hari, Water Puppet Show! Ini merupakan tontonan wajib kalau kamu mengunjungi Ho Chi Minh City. Pertunjukan ini terdiri dari boneka-boneka yang dimainkan didalam sebuah kolam berisi air. Lakon yang ditampilkan merupakan cerita rakyat dari Vietnam. Bahasa yang digunakan bahasa Vietnam dong ya.. Yang membuat menarik mungkin karena jarang sekali ada pertunjukan seperti ini. Kami tidak hanya berlima, tapi juga bareng Mba Puti dan suaminya. Kami baru berkenalan sore hari di kedai pho.



Water Puppet Show!
Kami tidak sempat ke tempat-tempat bersejarah lainnya. hari ke tiga sampai ke enam kami habiskan di Kamboja. Kami tiba lagi di Ho Chi Minh City di hari ke tujuh pagi hari. Karena ada sedikit masalah dengan bus dari Kamboja. Di hari terakhir kami hanya sempat berjalan-jalan ke Ben Thanh Market, sebuah pasar utama yang sangat terkenal di Ho Chi Minh City.
Bus umumnya dingin dan....sepi. Kayak hati kamu, mungkin?

Ciye... seragam ni ye...
Sebenarnya saya masih penasaran dengan bagian utara Vietnam, Hanoi. Ingin rasanya melihat keindahan Halong Bay serta merasakan lagi Pho Bo langsung di negara asalnya. :)
Terima kasih, Uncle Ho!
Kecups,


Sonya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar